Desa Wisata Giripurno

Pesona Budaya dan Alam di Kota Batu, Malang

sapawon

8/5/20252 min baca

a man riding a skateboard down the side of a ramp
a man riding a skateboard down the side of a ramp

Desa Wisata Giripurno, terletak di Kecamatan Bumiaji, Kota Batu, Jawa Timur, adalah destinasi yang memadukan keindahan alam dan kekayaan budaya. Berada di kaki Gunung Arjuno pada ketinggian 600-700 meter di atas permukaan laut, desa ini menawarkan udara sejuk dan pemandangan pegunungan yang memukau. Giripurno berbatasan dengan Gunung Arjuno di utara, Desa Tawangargo (Kabupaten Malang) di timur, Desa Torongrejo di selatan, serta Desa Pandanrejo dan Bumiaji di barat. Dengan tiket masuk yang terjangkau mulai dari Rp 15.000 hingga Rp 400.000 tergantung paket wisata, pengunjung dapat menikmati atraksi seperti jungle tracking, wisata petik sayur, dan spot foto menarik seperti Taman Bunga Umbul (TBU) dan Batu Aselayur Takenuda (BST) yang bergaya Jepang.

Keunikan Giripurno terletak pada kehidupan sosial budaya masyarakatnya yang beragam, menjadikannya desa budaya sejak program pengembangan dimulai pada 2019. Terdapat 36 sanggar seni pada 2021, menghidupkan kesenian tradisional seperti Tari Langen Beksan, bantengan, kuda lumping, reyog, hingga sholawat. Omah Budaya, bekas rumah tokoh lokal Buyut Darima, kini menjadi pusat pelatihan seni, mulai dari musik, membatik, hingga aksara Jawa. Sementara itu, Omah Lawas, rumah kuno milik mantan kepala desa Sureng Sasmito, direncanakan menjadi museum. Tradisi seperti slametan desa dan slametan sumber air di Sumber Air Rebun dan Mbah Gede tetap dilestarikan, mencerminkan kearifan lokal yang kuat.

Dari segi demografi, Giripurno terdiri dari enam dusun: Durek, Sawahan, Sabrangbendo, Krajan, Kedung, dan Sumbersari. Penduduknya mayoritas bermata pencaharian sebagai petani, dengan fokus pada pertanian sayur-mayur yang menjadi ikon desa. Desa ini juga dikenal sebagai sentra pertanian organik, mendukung aktivitas wisata petik sayur yang menarik wisatawan. Infrastruktur wisata di Giripurno terus berkembang, dengan fasilitas seperti homestay, area parkir, musholla, kafetaria, dan Wi-Fi. Namun, tantangan seperti kurangnya promosi media sosial dan pendanaan masih menghambat potensi wisata yang lebih luas.

Selain keindahan alam dan budaya, Giripurno menawarkan pengalaman wisata edukasi yang autentik. Dusun Kawitan, atau Kampung Hijau, di Dusun Durek menjadi daya tarik dengan rumah-rumah warga yang dikelilingi tanaman hias, menciptakan suasana asri. Wisatawan juga dapat belajar tentang pertanian organik dan kehidupan pedesaan yang masih mempertahankan tradisi leluhur. Dengan status “Maju” sebagai desa wisata menurut jadesta.kemenparekraf.go.id, Giripurno terus berupaya meningkatkan kualitas pengelolaan dan kelembagaan untuk bersaing dalam ajang seperti Anugerah Desa Wisata Indonesia (ADWI).

Desa Wisata Giripurno adalah bukti harmoni antara pelestarian budaya, alam, dan inovasi pariwisata. Meski menghadapi kendala seperti akses jalan yang sempit di beberapa titik, seperti di Jurang Susuh, desa ini terus berbenah untuk menjadi destinasi unggulan di Kota Batu. Dengan potensi alam, budaya, dan kearifan lokal yang kaya, Giripurno mengundang wisatawan untuk merasakan pesona pedesaan Jawa Timur yang otentik, sembari mendukung ekonomi lokal dan pelestarian lingkungan.